Pikirkan: ”Lemak mamalia laut adalah lapisan tebal dan padat berupa jaringan-ikat yang sangat rapi yang mengandung banyak sel lemak,” kata New World Encyclopedia. Lemak itu menutupi hampir seluruh tubuh mamalia laut, dan ”menyatu dengan otot dan rangka melalui rangkaian urat serta ligamen
yang berbentuk kipas yang sangat rapi”. Rangkaian ini terdiri dari serat yang lentur dan kolagen, sejenis protein yang juga terdapat pada kulit dan tulang. Jadi, lemak pada mamalia laut bukan sekadar lapisan penyekat. Itu adalah perpaduan yang sangat canggih dari berbagai jaringan hidup.
yang berbentuk kipas yang sangat rapi”. Rangkaian ini terdiri dari serat yang lentur dan kolagen, sejenis protein yang juga terdapat pada kulit dan tulang. Jadi, lemak pada mamalia laut bukan sekadar lapisan penyekat. Itu adalah perpaduan yang sangat canggih dari berbagai jaringan hidup.
Tetapi, bagaimana lemak membantu lumba-lumba berenang begitu cepat—lumba-lumba Dall, misalnya—dengan kecepatan hingga 56 kilometer per jam? Salah satu alasannya, lemak membuat bentuk tubuhnya lebih mudah menembus air. Alasan lainnya, lemak antara ekor dan sirip punggung silang-menyilang dengan susunan kolagen yang amat padat dan serat yang lentur—rancangan yang membuat ekornya lentur dan menyimpan energi mekanis. Maka, saat otot menggerakkan ekor ke satu arah, lemaknya, seperti per, menariknya ke arah yang berlawanan, sehingga menambah daya dorong dan menghemat energi. Lemak juga membantunya mengapung dan tetap hangat. Kandungan lemaknya menjadi persediaan energi untuk masa kekurangan makanan. Tidak heran, komposisi yang serbaguna ini menarik perhatian orang-orang yang berupaya meningkatkan efisiensi kapal laut dan alat-alat penggeraknya.
Bagaimana menurut Anda? Mungkinkah lemak mamalia laut, dengan banyak keunggulannya, muncul secara kebetulan? Atau, apakah ini dirancang?
(g11 08-IN)
No comments:
Post a Comment